Memahami Konsep Dromologi Paul Virilio
Main Article Content
Abstract
Dromologi merupakan teori dari Paul Virilio (1991) yang mengilustrasikan dunia sosial sebagai lintasan perlombaan pada balapan mobil dan perlombaan lari yang gerakannya begitu cepat dan terus menerus dengan menggunakan kemampuan mobilisasi yang mengandalkan kemampuan, kemajuan dan kecanggihan teknologi dalam berbagai dimensi, terutama berkaitan dengan berkembangnya teknologi informasi, telekomunikasi dan transportasi yang berbasis 3 (tiga hal), yaitu aliran (flow), lintasan (passage), dan durasi (duree) sebagai kekuatan dari konsep dromologi yang berbasis pada digital network society. Dampak signifikan dari munculnya konsep dromologi sebagai teori memahami munculnya kehidupan digital ditandai dengan fenomena flash sale dan transaksi berbasis online dalam bidang ekonomi, baik untuk berbelanja dengan munculnya e-commerce, munculnya transaksi pembayaran dan dompet perbankan dengan munculnya OVO, Go-Pay, Shopee Pay, M-Banking serta transportasi berbasis modernisasi yang memudahkan orang melakukan mobilisasi dengan cepat. Persaingan antar penyedia jasa berbasis digital dalam berbagai segmen telah menciptakan ruang perebutan kuasa dengan munculnya fenomena endocolonialisasi atas terjadinya perang yang tercipta akibat munculnya fenomena dromologi, sehingga kuasa digital menjadi basis, prioritas dan ukuran kekuatan dalam berbagai bidang kehidupan, baik sosial, ekonomi, budaya, politik dan pembangunan.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
References
Atmadja, Nengah Bawa, & Luh Putu Sri Ariyani. 2018. Sosiologi Media: Perspektif Teori Kritis. Depok: PT. Rajagrafindo Persada.
Ariyani, Nur Indah & Okta Hadi Nurcahyono. 2014. Digitalisasi Pasar Tradisional: Perspektif Teori Perubahan Sosial. Jurnal Analisa Sosiologi, Vol 2 No.1. Hal 1-12.
Basrowi & Sunyono. 2004. Teori Sosial dalam Tiga Paradigma, Surabaya: V de Press.
Batram, Visuality, Dromolofy and Time Compression, Time and Society, (London, Thousand Oaks, CA and New Delhi), Vol. 13 No.2/3, Sage, 2014
Clausewitz, C. 1995. On War, trans. by A. Rapoport. Harmondsworth, UK: Penguin.
Jary, David dan Julia Jary. 1991. Dictionary of Sociology. Illinois: Dos Jones Irwin.
James, I. 2007. Speed: Dromology, speed-space and light-time. In I. James, Paul Virilio (pp. 29-44). London: Routledge.
Amir, Y Piliang. 2009. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra
Ritzer,George. 2012. Teori Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Post Modern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suyanto, Bagong & Khusna Amal. 2010. Anatomi dan Perkembangan Ilmu Sosial. Malang: Aditiya Media Publishing.
Supriyanto, Joko. 2020. Bahan Pembelajaran Proxy War. Jakarta: Kementeriaan Pertahanan Republik Indonesia.
Sarsito, T. 1993. Teori Politik Internasional Hans J. Morgenthau: Suatu Analisis dan Kritik. Solo: UNS Press.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tazid, Abu. 2017. Tokoh, Konsep dan Kata Kunci Teori Postmodern. Yogyakarta: Deepublish.
Tazid, Abu. 2020. Interrelasi Disiplin Ilmu Sosiologi:Catatan Kunci dan Ikhtisar Teoritik. Surabaya: Jakad Media Publishing.
Tazid, Abu. 2021. Covid 19: Antara Stigma, Perang Makna dan Presentasi Kuasa. Yogyakarta: Lembaga Ladang Kata.
Virilio, Paul. 1991. Lost Dimension. New York: Semiotext (e)
Virilio, Paul. 2005. The Information Boom. London: Verso
Virilio, Paul. 2007. Speed and Politics. Los Anggeles: Semiotext (e)